Teks Ceramah
Kelompok
1
- Jessika Angelina (17)
- Krisna Dwi Prasetyo (18)
- Rahmadea Zalzabilla A. (28)
- Theo Adiep Vionadi (37)
- Viky Hanggara P. T. (38)
TUGAS
TEKS CERAMAH
- Tema: Pentingnya membaca bagi masyarakat Indonesia
Data
: Banyak masyarakat indonesia yang masih belum bisa membaca dan masih
banyak yang belum memiliki minat baca
- Gagasan pokok
- Mapel: Bahasa Indonesia
- Materi: Ceramah
- Isi: Untuk meningkatkan kesadaran membaca
Data
: dengan membaca kita dapat mendapat wawasan yang banyak
- Permasalahan aktual
- Judul berita: Gerakan Literasi Digital Ajak Warganet Sebar Konten Positif
- Sumber berita:http://m.liputan6.com/tekno/
- Tanggal : 2 Oktober 2017
Data
: 1. Asli
Upaya
untuk melawan konten negatif di internet yang kian berkembang membuat
sejumlah pihak terus digalakkan oleh sejumlah pihak. Salah satunya
dilakukan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital melalui program
Siber Berkreasi.
Gerakan
ini merupakan bentuk kerja sama dari sejumlah pihak yang menaruh
perhatian pada upaya melawan penyebaran konten negatif di internet.
Adapun yang menjadi fokus gerakan ini adalah upaya literasi digital,
terutama untuk generasi muda.
Kehadiran
gerakan ini juga disambut baik oleh Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara. Ia menuturkan bahwa upaya memberantas konten
negatif merupakan perhatian seluruh pihak, mulai dari komunitas,
akademisi, pemerintah, dan media.
"Pembangunan
infrastruktur akan terus dilakukan, tapi hal itu harus dibarengi
dengan konten. Sebab, kalau kapasitas dan pipanya terus diperbesar,
tapi kontennya tak dikelola dengan baik malah akan menjadi bumerang,"
ujar pria yang akrab dipanggil Chief RA tersebut.
Menurut
Ketua Umum Gerakan Siber Berkreasi Dedy Permadi, hal yang menjadi
perhatian dalam gerakan ini adalah adanya jarak antara pengguna dan
teknologi saat ini. Kondisi itu, menurut Dedy, tercipta karena
perkembangan teknologi di Indonesia tak didukung dengan pengetahuan
yang memadai sehingga muncul masalah, seperti hoax atau
ujaran kebencian.
"Hal
yang menjadi perhatian kami dalam gerakan ini adalah perkembangan
infrastruktur yang tak diimbangi pendidikan membuat pemanfaatan
teknologi oleh masyarakat tak seimbang. Karenanya, gerakan ini hadir
untuk meningkatkan literasi digital," tuturnya saat peluncuran
gerakan Siber Kreasi di Jakarta, Senin (2/10/2017).
Ia
menuturkan, saat ini sudah ada 37 organisasi tingkat nasional, baik
badan pemerintah atau non-pemerintah yang sudah bergabung dalam
gerakan ini. Tak hanya itu, gerakan ini juga menggandeng sejumlah
influencer untuk ikut berbagi konten positif di internet.
Salah
satu pegiat yang juga mendukung gerakan ini adalah Nukman Luthfie. Ia
mengatakan, gerakan semacam ini dapat menjadi sarana bagai anak muda
untuk berbagi konten positif di media sosial.
"Untuk
melawan konten negatif, lebih baik kita banjiri media sosial
dengan konten positif," ujarnya. Sejumlah influencer
yang juga terlibat dalam gerakan ini adalah Marcella Zalianty,
Project Pop, Marsha Tengker, Dennis Adhiswara, termasuk Prilly
Latuconsina.
Bersamaan
dengan acara ini, gerakan ini juga memperkenalkan video kampanye
berjudul "Cek Dulu". Video hasil kolaborasi dengan Yosi
Mokalu ini mengajak masyarakat untuk memeriksa lagi konten yang
diterimanya sebelum dikirimkan ke orang lain.
2.
ringkasan
Data:
Salah satu pegiat yang juga mendukung gerakan ini adalah Nukman
Luthfie. Ia mengatakan, gerakan semacam ini dapat menjadi sarana
bagai anak muda untuk berbagi konten positif di media sosial.
- Informasi
- Berdasarkan fungsi: Menambah pengetahuan
Data:Dari
membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih
disiplin dalam mengatur waktu, terutama waktu luang, dapat memperoleh
informasi dan menambah wawasan.
- Berdasarkan format penyajian: Tulisan
Data
: bersumber http://m.liputan6.com.
Pada tanggal 02 Oktober 2017, 16.00 WIB.
- Berdasarkan lokasi peristiwa: Nasional
Data
: Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca
masyarakat Indonesia
- Berdasarkan bidang kehidupan: Pendidikan
Data
: Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang
paling rendah di ASEAN adalah Indonesia
- Berdasarkan kepentingan: Perubahan dan pengaruh
Data
: Membaca bagi kebanyakan orang pada zaman sekarang ini merupakan
kegiatan yang membosankan. Padahal, ada banyak manfaat yang bisa kita
dapatkan dari membaca. Tidak sekadar menguatkan sisi intelektual,
membaca juga dapat mengasah sisi afektif dan nurani pelajar.
- Berdasarkan penyampaian: Setiap saat
Data
: Membaca bukanlah kebiasaan yang biasa, tetapi hal biasa yang harus
dibiasakan.
- Struktur
- Pembukaan
a.
Salam pembuka:
Data: Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat pagi dansalam sejahtera bagi kita semua
b.Sapaan
Data: Yang saya hormati, Bapak Kepala UPTD SMA Negeri 1 Pare
Yang saya hormati, Bapak dan Ibu guru dan teman – teman yang
saya sayangi
c.
Menanyakan keadaan
Data: Bagaimana kabar hadirin sekalian? Apakah baik-baik saja?
d.
Ucapan syukur
Data:
Pertama – tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah
SWT karena berkat rahmatnya kita dapat berkumpul di tempat yang
berbahagia ini.
e.
Ucapan terima kasih
Data:
Saya ucapkan terima kasih kepada para hadirin yang telah meluangkan
waktunya untuk berkenan hadir di acara ini.
f.
Harapan
Data:
Harapan saya semoga dengan membaca, wawasan kita akan lebih luas dan
minat membaca kita semakin besar.
- Isi ( Pengantar materi )
a.
Judul teks ceramah : Pentingnya Membaca
Data:Pada
kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato yang bertema
“Gerakan Literasi”dengan judul”Pentingya Membaca”.
b.
Tema materi: Pendidikan
Data:
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato yang bertema
“Pentingnya Membaca”.
c.
Pentingnya materi: Mengingatkan tentang kesadaran pentingnya membaca
Data:
pentingnya peran budaya baca dalam memperteguh dan mengembangkan
peradaban,watak, dan harga diri bangsa sangat besar.
d.
Metode
Data:
Sebelum kita masuk ke materi inti saya akan membuk sesi pertanyaan
pada akhir ceramah nanti.
3)
Isi ( Materi
inti)
1).Pendahuluan
a.
Masalah aktual:Minat baca di Indonesia masih sangat rendah
data
: Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang
paling rendah di ASEAN adalah Indonesia. Rendahnya minat baca ini
dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru
sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang
yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh
dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki
indeks membaca sampai 0,45
b.
Tanggapan tentang masalah: setuju / tidak (tersirat )
data:
Hasil survey UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang
paling rendah di ASEAN adalah Indonesia.
2).
Isi: Fakta
Data:
Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat
Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk,
hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi.
4)
Penutup
1).
Kesimpulan:
Data:
Membaca merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua karena
dengan membaca kita bisa memperoleh banyak manfaat. Jika kita sudah
terbiasa membaca, maka hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bahkan
kebutuhan. Harapan saya semoga dengan membaca, wawasan kita akan
lebih luas dan minat membaca kita semakin besar.
2).
Ucapan terima kasih
Data:
Demikian teks ceramah dari saya,terima kasih kepada para hadirin atas
perhatiannya.
3).
Permohonan maaf
Data:
Apabila ada salah kata maupun perbuatan yang tidak berkenan,saya
mohon maaf.
4).
Salam penutup
Wabillahi
taufik walhidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
- Kaidah kebahasaan
a.
Kalimat imperatif
1).
Perintah biasa
Data
: Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita
mengenai dunia dan lingkungan sekitar kita.
2).Ajakan
Data:
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita
mengenai dunia dan lingkungan sekitar kita.
3).Bersyarat
Data:
Tidak setiap kutu buku adalah pemimpin, namun setiap pemimpin
haruslah kutu buku.
b.
Kata ganti
Orang
pertama : Saya
Data:
Yang saya hormati, Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Lada
Yang saya hormati, Bapak dan Ibu dewan juri dan teman – teman
sekalian yang saya sayangi
Sapaan
: Hadirin
Data:
Para Hadirin sekalian...
c.
Kata teknis
Contoh
1 : UNESCO : kepanjangan dari United Nations Educational,Scientific
and
Cultural
Organization. UNESCO merupakan organisasi internasional di bawah
PBB yang mengurusi segala hal yang berhubungan dengan
pendidikan,sains,dan kebudayaan daam rangka meningkatkan rasa
saling menghormati yang berlandaskan pada keadilan,peraturan
hukum,dan HAM.
Data
: Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang
paling rendah di ASEAN adalah Indonesia.
Contoh
2 : Minat baca : suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai
dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat
mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.
Data:
Minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah Indonesia.
- Kata kerja mental
Contoh:
berpikir
Data:
Kedewasaan berpikir dan bertindak salah satunya terbentuk dari
kebiasaan membaca.
7.
Teks ceramah
PENTINGNYA
MEMBACA
Assalamualaikum
warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati, Bapak
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Lada. Yang saya hormati, Bapak
dan Ibu dewan juri dan teman – teman yang saya sayangi. Bagaimana
kabar hadirin sekalian? Apakah baik-baik saja? Pasti baik bukan.
Pertama – tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah
SWT karena berkat rahmatnya kita dapat berkumpul di tempat yang
berbahagia ini.
Pada
kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato yang bertema
“Gerakan Literasi”dengan judul”Pentingya Membaca” yang
bersumber http://m.liputan6.com. Pada tanggal 02 Oktober 2017,
16.00 WIB. Pentingnya peran budaya baca dalam memperteguh dan
mengembangkan peradaban,watak, dan harga diri bangsa sangat
besar.Sebelum kita masuk ke materi inti saya akan membuk sesi
pertanyaan pada akhir ceramah nanti.
Para
Hadirin sekalian...Seperti kita tahu, minat baca di Indonesia masih
sangat rendah. Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca
masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah Indonesia. Rendahnya
minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia
yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu
orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat
jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki
indeks membaca sampai 0,45.Minimnya budaya membaca bangsa kita adalah
persoalan yang sangat krusial. Sayangnya, krisis budaya membaca yang
dialami bangsa Indonesia saat ini masih belum memperoleh perhatian
yang cukup layak. Padahal, pentingnya peran budaya baca dalam
memperteguh dan mengembangkan peradaban,watak, dan harga diri bangsa
sangat besar.Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan
minat membaca, yaitu dimulai dengan kemauan dari diri kita sendiri
untuk membaca, seperti pepatah mengatakan “ KITA BISA KARENA BIASA”
. Kita membiasakan diri untuk membaca seperti yang kita lakukan pada
kebiasaan lain. Kita bisa membaca koran, majalah, buku- buku
pelajaran dsb untuk membiasakannya. Bisa juga dengan sering
mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku di perpustakaan.Dari
membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih
disiplin dalam mengatur waktu, terutama waktu luang, dapat memperoleh
informasi dan menambah wawasan.Membaca bagi kebanyakan orang pada
zaman sekarang ini merupakan kegiatan yang membosankan. Padahal, ada
banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca. Tidak sekadar
menguatkan sisi intelektual, membaca juga dapat mengasah sisi afektif
dan nurani pelajar. Kedewasaan berpikir dan bertindak salah satunya
terbentuk dari kebiasaan membaca. Membaca juga merupakan sarana
hiburan, terutama jika kita membaca topik-topik yang kita sukai,
sehingga dapat melatih daya kreativitas dan imajinasi kita. Dan
secara tidak langsung, membaca juga dapat menambah kosakata kita.
Bahkan, menurut para peneliti, membaca buku atau majalah dapat
menunda atau mencegah kehilangan memori karena sel-sel otak dapat
terhubung dan tumbuh. Dengan kata lain, membaca dapat meningkatkan
memori otak dan mencegah penyakit Alzheimer. Membaca bukanlah
kebiasaan yang biasa, tetapi hal biasa yang harus dibiasakan. Harry
Truman mengatakan, “Not every reader is a leader, but a leader must
be a reader.” Tidak setiap kutu buku adalah pemimpin, namun setiap
pemimpin haruslah kutu buku. Jadi, apa jadinya negeri kita ini jika
pemimpinnya tidak menjadikan membaca sebagai rutinitas sehari-hari.
Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus belajar
mencintai membaca karena membaca adalah hal yang sangat penting untuk
masa depan kita dan bangsa kita. Seperti yang dikatakan oleh Milan
Kudera, “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban,
hancurkan buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan musnah.” Maka
dari itu, untuk menjauhkan bangsa kita dari kemusnahan, mari kita
ciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikiran maju!
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita
mengenai dunia dan lingkungan sekitar kita.
Membaca
merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua karena dengan
membaca kita bisa memperoleh banyak manfaat. Jika kita sudah terbiasa
membaca, maka hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bahkan kebutuhan.
Harapan saya semoga dengan membaca, wawasan kita akan lebih luas dan
minat membaca kita semakin besar. Demikian teks ceramah dari saya
Terima kasih atas perhatiannya dan bila ada kata-kata yang kurang
berkenan, saya mohon maaf.
Wabillahi
taufik walhidayah. Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar